Turotial - Tips & Trick - Musik

Sunday 11 March 2018

Tuesday 18 July 2017

Cerpen Randy dan Rendy

18:57 Posted by Semangat Belajar No comments

RANDY DAN RENDY 
Karya :  Nuruk Khikmah

Seperti biasa setiap jam makan siang, kantor Pak Dermawan sepi karena semua karyawannya sedan makan siang, begitu juga dengan Pak Dermawan tetapi, tidak berlaku bagi Pak Joned. Ia diam-diam menuju ruang kantor Pak Dermawan. Pak Joned adalah wakil direktur di perusahaan pak Dermawan yang sangat menginginkan perusahaan Pak Dermawan yang tersebut sebagai perusahaannya kelak. Pak Joned melakukan itu karena ia merasa iri hati kepada keberhasilan Pak Dermawan yang selama ini berhasil membangun perusahaan dengan  besar dan maju serta berhasil menyiangi perusahaannya tersebut. Setelah ia tahu perusahaan itu berjalan dengan bantuan dari pihak Yayasan dan Bank ia sesegera menyusun suatu rencana. Dengan diam-diam Pak Joned memasuki ruangan Pak Dermawan dan mengambil dokumen penting perusahaan guan mencari keuntungan lewat kelemahan perusahaan tersebut.
“Bagaimana supaya kita tidak ketahuan Pak Dermawan bahwa pengeluaran perusahaanya menjadi besar?” Ujar Pak Joned.
“Gampang tinggal kita serahin data palsu pengeluaran perusahaan itu dan kita ganti bendaharanya dengan orang kita biar jalan dengan mulus!” katanya.
“Oke, saya setuju!” jawab Pak Joned sambil meringis kuda dan mata rakusnya.
Di perusahaan, Pak Dermawan mencoba membuat dokumen terbaru. Pak Joned kembali ke kantor dan berpapasan dengan Pak Dermawan.
“Selamat siang, Pak”
“Selamat siang, ada apa ya Pak?” tanya Pak Dermawan heran dengan kedatangan ketua Yayasan.
“Saya ingin mengecek keuangan perusahaan mu ini” tanya Ketua Yayasan sambil duduk di sebuah sofa”.
“Baik, pak saya akan menyajikan data tersebut untuk bapak, tunggu sebentar ya, Pak!” Jawab Pak Dermawan.
“Pak Joned tolong serahkan data pengeluaran perusahaan kita ini!” perintah pak Dermawan pada Pak Joned.
“Ini pak laporan keuangan perusahaan ini! Jawab pak Joned sembari menyerahkan dokumen tersebut.
“Pak Dermawan bisa jelaskan ini?”
“Jelaskan pengeluaran yang tak jelas seperti ini bisa kami rugi”.
“Tapi pak keuangan perusahaan normal-normal saja pak, tadi pengeluaran yang tidak terkontrol.”
“Tapi ini, saya akan hentikan kerjasama kita. Saya dan pihak bank minta ganti rugi dari bapak, terima kasih”. Kata ketua Yayasan sembari keluar dari ruangan.
Pak Dermawan sangat kecewa kepada sifat Yayasan dan juga Pak Joned. Kemudian ia menyuruh Pak Joned dan bendahara perusahaan untuk keruangannya.
Ada apa ya, pak?” tanya Pak Joned tenang dengan senyuman manis setiap pertanyaan itu.
“Mana bendahara kita pak Jonde?” tanya Pak Dermawan.
“Ini pak bendahara kita, tapi sebelumnya maaf saya mengganti bendahara karena bendahara sebelumnya telah mengundurkan diri dari perusahaan” Jawab pak Joned.
“Kenapa tidak bilang dulu pada saya, saya ini atasan kamu hormati dong!”
“Maaf pak tidak sempat bilang sama bapak karena bapak sibuk sekali! Alasan pak Joned.
“Yaudah kamu jelaskan tentang keluaran perusahaan kita ini, masa tak terkontrol begini,” Tanya pak Dermawan.
“Saya menulisnya benar pak, berdasarkan perintah dari Bapak sendiri!”
“Ah, gawat kita bisa bangkrut dan kita bisa hancur bisanya uang perusahaan tak jelas seperti ini!” tanya pak Dermawan.
“Iya, Pak. Tapi saya sudah mengeceknya pak, dan data yang ditulis Pak Arif ini benar, Pak” Jawab Pak Joned.
“Ya udah, kalian berdua boleh keluar dari ruangan saya ini!” kata pak Dermawan kesal atas kelakuan 2 karyawan tersebut.
Mereka berdua keluar dari ruangan pak Dermawan sambil tersenyum bangga. Hal ini memuat Mba Lina sekretaris Pak Joned menjadi heran atas sikap kedua orang tadi.
“Kenapa pak Joned dan Pak Arif tertawa sendiri-sendiri? Heran Lina sembari ngintip dari tembok.
“Akhirnya pak, kita bisa menghancurkan perusahaan ini juga!” kata Pak Arif dengan senyum bangga.
“Iya betul. Tapi langkah selanjutnya apa?” tanya Pak Joned sambil berpikir insting.
“Ini tinggal urusan  bapak, bapak harus merayu ketua Yayasan dan Bank tersebut supaya kerja sama dengan perusahaan kita. Sehingga, kita dapat menduduki perusahaan ini dan bapak sebentar lagi akan menjadi direktur Pak! Jawab pak Arif.
“Benar itu?” akhirnya ku bisa jadi Direktur juga di perusahaan milik Pak Dermawan yang selama ini aku mengiri karena di selalu berhasil maju sejak ia duduk di bangku SMP mengalahkan diriku! Pikir pak Joned.
“Ha. . . ha . . . ha . . .” Pak Joned dan Pak Arif pun terbahak-bahak atas keberhasilannya itu menghancurkan perusahaan milik pak Dermawan.
“Oh, begitu, jadi yang nglakuin semua ini adalah pak Joned dan pak Arif, Bisik lina pelan dan jelas..
Sore hari setelah jam kerja selesai, Mba lina ingin memberi tahukan Pak Dermawan, tapi pak Joned selalu ada di samping Pak Dermawan. Kemudian dia urungkan niatnya itu.
Pagi benar, pak Dermawan telah datang seorang tamu yang sebenarnya petugas Bank dan Yayasan serta 2 orang polisi untuk menangkap Pak Dermawan.
“Maaf, permisi kami dari pihak bank dan yayasan ingin mengambil rumah dan perusahaan bapak serta ingin menangkap bapak terkait dengan pelunasan uang kami.
“Baik, pak silahkan” jawab Pak Dermawan dengan sikap tenang dan berani.
“Ayo borgol dia’. Sahut petugas bak dengan perasaan sedikit kecewa kepada Pak Dermawan.
“Baik Pak”
“Pak, kenapa papah saya ditangkap? Apa salah papah saya? Tanya Rendy sembari menangis.
“Sebentar, pak saya ingin berbicara sebentar pada kedua anak saya ini” mohon pak Dermawan.
“Ya”
“Rendy, Randy Papah tidak apa-apa kok , coba kamu tanya Mba Lina, in alamat rumahnya bila kalian ingin tahu kenapa papah ditangkap”.
“Baik, Pak”
Pak Dermawan pun telah diangkut polisi dan kedua anaknya bergegas untuk pergi ke rumah Mba Lina selaku rekan kerjanya. Di depan rumahnya ia melihat pak Joned teman papanya di kantor. Rendy dan Randy pun heran atas sikap pak Joned itu. Mereka tidak hiraukan, mereka langsung pergi ke rumah Lina.
Setelah sampai di rumah Mba Lina, ia kemudian bertemu mba Lina dan Mba Lina segera menceritakan kejadian yang dialami pak Darmawan kepada Rendy dan Randy. Ternyata Pak Jonedlah yang melakukan ini semua, pantas tadi Rendy dan randy melihat pak Joned di depan rumahnya sambil tersenyum.
“Terus bagaimana kita bisa buktikan bahwa pak Joned itu bersalah dan papah bisa keluar dari penjara? Tanya Randy.
“Mending kita jenguk papah kalian dipenjara supaya kita bisa tahu rencana apa yang kita lakukan?” ujar mba Lina.
“Ya Ayo kak kita berangkat!” perintah Rendy dan Randy penuh dengan semangat.
Kemudian mereka pergi ke penjara bersama-sama untuk menemui ayahnya. Setibanya di penjara mereka melihat pak Joned dan Pak Arif ada di sana. Mereka langsung menghampiri Pak Joned dan Pak Arif. Dengan penuh kesombongan pak Joned dan Pak Arif keluar dari Kantor Polisi meninggalkan mereka  berempat.
“Pah untuk apa pak Joned dan pak Arif menemui papah dipenjara?” tanya Randy.
“Eh, kalian, oh itu mereka ingin papah turun dari jabatan papah sebagai direktur dan papah pun terpaksa tanda tangan untuk mereka karena papah di paksa. Oh ya ngomong-ngomong kalian datang ke sini?”
“Untuk ini pah” kemudian Rendy berbisik kepada papanya dan sangat lama dan jelas.
“Oh ya, papah punya ide!” untuk menjabat Pak Joned teriak Pak Dermawan sembari berbisik-bisik kepada Rendy, Randy dan mba Lina.
Setelah berunding cukup lama mereka pun pulang. Rendy dan Randy terpaksa tinggal di rumah Mba Lina rekan kerja ayahnya.
Keesokan harinya Randu dan Rendy pergi melaksanakan tugas mereka. Pertama mereka harus pergi ke rumah Pak Joned teman ayah mereka. Dengan pakaian ala detektif dengan topi, kacamata dan jaket serta sebuah camera.
Jam 2 tepat Randy dan Rendy pergi ke rumah Pak Joned. Di sana pak Joned dan rombongannya mulai berangkat ke Bank dengan mobil hitamnya. Sesegera Randy dan Rendy membututinya dengan mengendarai mobilnya. Setelah sampai di Bank Pak Joned mulai  mengambil uang. Sesegera Randy meletakkan alat perekam suara di jok kursi mobil mereka dan kembali ke mobilnya uang pun telah diambil pak Joned dan Rombongannya itu. Mereka bergerak menuju mobil mereka. Dalam mobil mereka berbincang-bincang sampai-sampai mereka tidak sadar kalau ada alat perekam di bawah job mobilnya. Merekapun pulang ke rumah Pak joned dengan dibuntuti Randy dan Rendy. Setelah sampai di rumah pak Joned, sesegera Randy mengambil alat perekamnya di dengarkan rekaman tersebut olehnya bersama dengan Rendy.
Bukti semakin kuat kalau pak Joned memang bersalah. Sesegera mungkin Randy dan Rendy memberi tahun kepada mba Lina.
“Mba Lina, kami menemukan bukti baru kesalahan pak Joned dan rombongannya,” seru Rendy sambil berlari ke arah Mba Lina.
“Apa itu Rendy?” tanya mba Lina.
“Ini dia, tinggal kita jaukan ke kantor polisi, mba sebagai bukti yang akurat” ujar Rendra cepat.
“Bagus ayo kita ke kantor polisi dan bebaskan ayah kalian dari penjara? Ajak mba Lina semangat.
“Ayo!” semangat Rendy dan Randy.
Mereka pun berangkat ke kantor polisi dan sesegera menunjukkan bukti-bukti yang telah mereka dapatkan selama ini. Akhirnya pak Dermawan dibebaskan juga oleh Pak polisi. Dan sesegera menangkap Pak Joned dan rekan-rekannya.
“Ya, papahku bebas juga dan lihat ini mba lina! Papah Rendy tambah gantengnya semenjak ada di penjara.
“Ya, iyalah papah bukan dasarnya sudah cakep? Balas pak Dermawan.
Akhirnya kebahagiaan pun mereka dapatkan berkat Randy dan Rendy  


Cerpen Cinta di Ujung Jalan

18:53 Posted by Semangat Belajar No comments
Cinta di Ujung Jalan
 Karya : : Septy Ariani


Sore ini langit cerah matahari mulai kembali keperaduannya, debur ombak saling bekerjaran serta angin yang bertiup membuat daun melambai-lambai menambah keindahan pantai ini. Aku dan sahabatku (Ita) duduk di bawah pohon waru sambil menikmati sunset hari itu. Emank sich asyik banget sampai-sampai kebawa suasana deh!
“Hai cewe-cewe cantik! Kok sendirian boleh abang temenin gak?” (para preman mencoba mengganggu kami)
“Jadi nggak asyik lagi deh….!” Kami memutuskan untuk meninggalkan preman-preman tadi tanpa menjawab apapun aku dan Ita menghidupkan motor lalu tancap gas.
Tiba-tiba di ujung jalan….(gubrak….!!) motor kami nabrak motor orang depan kami. Spontan berhenti orang itu berbalik arah dan memarahi kami serta meminta ganti rugi. “wah kacau neh!”
Saat itu kami memang salah dan kami nggak bisa berbuat apa-apa lagi! Aku dan Ita hanya memikirkan satu jalan yaitu langkah seribu alias lari.
Aku langsung tancap gas dengan alasan ya itu melarikan diri.
Besoknya aku dan Ita pergi ke pasar swalayan dikota gitu deh…Ya ampyun ga nyangka waktu aku sama Ita lagi ngobrol sabil jalan bawa belanjaan.
“Eh…emak…emak…!!” reaksi Ita Spontan setelah bertabrakan dan belanjaannya jatuh berantakan berserakan bercampur aduk dengan belanjaan orang yang Ita tabrak itu. Parahnya lagi ternyata Ita nabrak cowo yang kemarin kami tabrak motornya. “Ya ampyun cape deh…!
“Heh…kalian lagi…kalian lagi!!!”
“Dasar…! Pembawa sial...???!!!”
“M…m…sorry kami ga sengaja!! (aku dan Ita lalu pergi meninggalkan cowo itu)
Aku dan Ita ngga abis pikir deh kenapa musti dipertemukan sama cowo kaya dia emank sih cakep tapi jutek abis, sombong lagi wuh gayanya toh sok sweet baged.
Liburan telah usai aku berangkat sekolah seperti biasa. Keadaan sekolah sama sekali ngga berubah mesti udah dua minggu ditinggalin. Pelajaran dimulai seperti biasanya kembali. Saat pertengahan jam pelajaran tiba-tiba “Tok! Tok! Tok! Siang anak-anak!” wah siapa yang bersama kepala sekolah dalam hatiku berbisik.
“Bapak punya temen baru buat kalian sehingga kalian bisa menerimanya dengan baik”
“ My name is Jonathan”
“M…panggil saja saya Jona!” begitu aku menengok ternyata cowo yang waktu itu lagi! Ampun deh….
“Sok Inggris banget sich”
(gumamku di dalam hati)
Adi di belakangku bertanya padanya, “Hai Jona pindahan dari mana you?”
“m…m…LA!”
“Oh pantes ya bicaranya keya bule-bule ya?” Tumini bicara spontan diikuti tawa anak-anak satu kelas maklum Tumini memang bicaranya medok banget dia pindahan dari jawa gitu!
“Jona! Kamu bisa duduk di sebelah serly.”
“Tapi bu….ini kan tempat duduknya Ita?”
“Udah ga papa Ita ga bakalan marah kok! Lagian orang tuanya Ita ijin menghubungi sekolah katana Ita ijin pergi ke Jogja”
“Hai Girl…? How are you? Ga nyangka ketemu lagi sama cewe sial kaya dirimu!”
“Eh you jangan sok deh…! Lagian ngapain kamu duduk di sisni?”
“It’s no problem!”
ih nyebelin banget sich cowo satu ini! Ita lagi ngapain musti pergi segala hari-hari di sekolah jadi ga asyik tiap hari bertengkar mulu. Tapi suatu hari saat pulang sekolah aku melihat sisi lain dari Jona. Saat itu ada seorang wanita tua renta peminat-minta yang menggendong anak kecil dan duduk di pinggir jalan sambil menyodorkan gelas bekas tempat minuman.
“What sharp!” kaget juga Jona ngasih seratus ribu gitu?! Tapi ya ngga tau sich dia Cuma pamer atau ikhlas.
Tapi kayaknya dia baek dech, buktinya di situ ga da orang. “Aduh Serly ngepain sich jadi mikirin dia!” aku berkata pada diriku sendiri.
Waktu pelajaran olah raga aku hampir terpeleset maklum lapangan licin! Abiz tadi pagi hujan sich!! Syukur….banget ya sampe terjatuh dari belakang ada seorang pangeran tampan yang menolongku sebut saja Vino. Dia memang sering bareng Jona tapi aku juga ga tau! Hubungan mereka apa? Yang jelas sifat mereka beda banget.
“Terimakasih ya Vino!”
“Sama-sama” tanpa basa-basi Vino langsung pergi ninggalin aku.
Di kantin di Jona membuat sensasi dia memang sok banget anaknya. Semua temen satu genknya dia traktir makan sepuasnya, denger-denger sich…! Karena ayahnya pulang dari LA gitu tapu udahlah EGP!
“Emank gue pikiran!”
sekolah kami mengadakan camping atau pelantikan bantara. Acara ini diwajibkan bagi semua siswa kecuali siswa yang sakit.
Aku terkejut ketika sampai di lokasi ternyata seorang Jona…nggak ikut! Aku jadi bingung kenapa sebenarnya alasannya ga ikut “Apa dia sakit? Nggak mungkin!! Dia kan selalu fresh gitu! Atau jangan-jangan diya itu pengecut… he..he ngapain aku mikirin dia terus.
Ketika kami sedang melaksanakan acara api unggun dan pentas seni kami duduk melingkar. Aku sempet kaget banget apa yang terjadi coba? Vino…memegang tanagnku dan menariku menuju belakang tenda reguku. Di sana kita berbicara banyak sekali aku nggak nyangka ternyata Vino dan Jona saudara! Tapi saudara tiri gitu coz kata Vino ibu Jona udah meninggal dan ayah Vino udah cerai sama ibunya Vino jadi ayah dan ibynya Jona yang sudah saling mengenal memutuskan untuk menikah. Jadi mereka saudara beda ayah dan ibu alias ngga ada hubungan darah. Wah pantes aja sifat mereka berdua beda banget. Bagaikan langit dengan bumi!
Malam itu juga aku bertanya pada Vino
“Vin…kenapa sich Jona ga berangkat?”
“Ini juga yang sebenarrnya mau Vino omongin…Sherly….!
“Kenapa Vin…?
“Sebenarnya fisik Jona sangat lemah kelihatannya aja dia baek-baek aja!”
“Emang Jona punya penyakit apa Vin…?”
“ya aku mau jawab pertanyaan kamu tapi janji ya Sherly ga bilang ke Jona atau siapapun?”
“Ya…Vino…Sherly janji dech?”
“mmm…Jona ngidap kanker”
“makannya aku minta tolong sama kamu Sherly soalnya Cuma kamu orang yang bisa bahagiain Jona di sisa waktu yang sudah divonis dokter hanya bisa bertahan 3 bulan!”
“Tapi vin…Jona toh khan benci banget sama aku? Gimana bisa?”
“Ngga Jona tuh cinta…sama kamu nggak sengaja kemarin aku baca blognya. Aku hanya bisa diam seakan tak percaya seorang Jona mencintainya. Di sisi lain aku memikirkan Jona tapi di sisi lain pula aku harus memikirkan adikku yang tidak pernah mendapat kasih sayang, hanya aku yang tau keluarganya memang terkenal harmonis tapi didalamnya tidak pernah ada kata harmonis bahkan ayah dan ibuku tiap hari selalu bertengkar. Adiku Andre ngga tau sekolahnya kacau dia jadi korban ayah dan ibuku saat hari itu aku masuk kekamarnya dia susah OD akibat meminum sebotol obat penenang yang berisi tablet-tablet pil. Aku sedih banget saat adik yang paling aku sayang pergi meninggalkanku. Sementara itu ayah dan ibuku masih belum menyadarinya mereka terus saja melanjutkan pertengkaran padahal baru beberapa hari kepergian Andre.
Saat jam istirahat sekolah Jona mendekatiku.
“Sher…boleh ga aku duduk di sebelahmu?”
“boleh kok....? ada apa Jona?”
“Sher kenapa sich akhir-akhir ini kamu baek banget ma aku”
“Ya ga kenapa-kenapa Jona! Aku Cuma mau menebus kesalahanku yang pernah aku buat pada dirimu!
”Owh gtu! Makasih banget Sher kamu dah mau jadi temanku!!”
Tanpa aku sadari semakin hari aku memupuk perasaanku pada Jona dan suatu malam Jona mengajakku ke sebuah pesta kembang api. Di sana dia menembakku dan malam itu juga kita jadian.
“hari minggu ini kamu ada acara ngga Bab’s??”
“Ngga ada apa Jona cayang?”
“Besok kita ketemu ya di ujung jalan waktu pertama kali kita bertemu!!”
“Kenapa disitu sich?”
“Ya…ngga…aku Cuma ingin kita bernostalgia gitu”
“Ya udah cayang tunggu aja ya!”
Saat hari itu datang tiba-tiba perutku sakit dan aku jatuh pingsan saat sedang berdandan di kamar. Saat aku sadar lalu akulangsung ke rumah sakit untuk cake-up dan rongsen. Aku sangat terkejut dokter memvonisku terkena tumor lambung stadium empat. Setelah aku tengok jam baru aku sadar “Ya ampyun…Jona!!!
Paginya di sekolah Jona…terlihat marah dan tidak mau bicara sepatah katapun padaku. Ya Tuhan apa yang harus aku perbuat aku tidak mungkin berkata jujur tentang sakitku ini. Aku takut hanya akan membuat Jona tambah sakit. Aku terpaksa bohong.
“Jona Cayang…aku minta maaf banget sama kamu cayang? Aku kemarin lupa ketiduran gitu”
“Ya…ga….da…maaf!”
“kamu ko gitu cayang?”
“He…he…bercanda Bab’s! Jona kan cayang sama Sherly ya ga mungkin lah marah sama Sherly.”
“Makacih….cayang!!”
“Ya dah kita pergi besok aja ya Bab’s?” ajak Jona padaku “aku jemput besok…”
“Ya cayang…”
Saat Jona sampai di rumahku aku sudah tergeletak di lantai depan teras dengan pakaian rapi. Saat itu Jona langsung membawaku ke rumah sakit dia membawaku ke dokter kenalannya dan sementara itu Jona juga drop dan dirawat di ruang sebelah. Kita berpegangan tangan sebelum dilaksanakan operasi pengangkatan tumor di lambungku dan pencangkokoan sum-sum tulang belakang tubuh Jona.
Memang saat itu ayah ibuku sangat khawatir dan gara-gara peristiwa itu ayah dan ibuku menjadi tidak bertengkar lagi dan berusaha membina keluarga yang harmonis begitu juga Jona, Andre serta orang tua mereka menjadi sebuah keluarga yang hampir sempurna. Karena operasi kami berhasil dengan lancar kami segera bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa. Karena atas kehendaknya semua bisa terjadi begitu pula aku dan Jona yang akhirnya sehat kembali dan dihari ulang tahun Jona, Jona mengajakku ke ujung jalan tempat pertama kali bertemu dengannya tempat yang empat aku dan Jona bertunda-tunda mendatanginya akhirnya cinta kami sampai di ujung jalan.


THE END

Surat Ijin Orang Tua / Wali

13:42 Posted by Semangat Belajar No comments
SURAT IZIN ORANG TUA  / WALI


Yang bertanda tangan di bawah ini saya :

Nama                          :  
Tempat/Tgl. Lahir      :  
Agama                        :  
Pekerjaan                    :  
Alamat                        :    
                                          

Dengan ini saya orang tua   dari yang tersebut di bawah ini :

Nama                          :  
Tempat/Tgl. Lahir      :  
Agama                        :  
Alamat                       :  
                                         
                                       

Mengijinkan anak saya untuk bekerja di (Tempat Tujuan) selama  …………. sesuai kontrak yang ditentukan.

Demikian surat ijin ini saya buat dengan sebenarnya dan agar dapat dipergunakan sebagaimana mestinya, serta kepada yang berkepentingan untuk menjadikan maklum.


                                                                                                                     
                               Mengetahui                                           …………………………………
                Kepala ……………………….                                           Hormat saya,





                    …………………………                                       ………………………..

Karya Tulis Cerita Ramayana

13:28 Posted by Semangat Belajar No comments
BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
Penyusun mengambil objek Yogyakarta sebagai bahan karya tulis yang berjudul “Cerita Ramayana” karena objek wisata tersebut menjadi pengetahuan bagi dunia pendidikan dan melambangkan perjuangan Bangsa Indonesia.
Pada tanggal 28 Juli 2008 SMP Ya BAKII 2 Kesugihan mengadakan study tour ke Yogyakarta. Adapun tujuan diadakannya study tour tersebut ialah untuk melihat secara langsung Cerita Ramayana dan sebagai salah satu syarat UAN/UAS Tahun Pelajaran 2008/2009.
Dalam jaman modern orang yang menganggap remeh suatu peristiwa yang sebenarnya sangat berarti dalam sejarah bangsa Indonesia. Suatu sejarah hendaknya dijadikan suatu pengalaman, dari pengalaman itu kita dituntut untuk mengatur bangsa Indonesia lebih maju dan lebih baik dari masa-masa yang terdahulu karena hal ini sesuai dengan cara generasi sekarang yang lebih maju.

B.     Ruang Lingkup Masalah
Dalam menyusun karya tulis ini terdapat serangkaian susunan atau sistematika penulisan karya tulis adalah sebagai berikut :
1.      Latar belakang Cerita Ramayana
2.      Kesimpulan Cerita Ramayana

C.    Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian kami di Yogyakarta adalah :
1.      Untuk mengenang objek-objek wisata yang ada di daerah Istimewa Yogyakarta
2.      Bahan-bahan yang diperlukan untuk membuat karya tulis
3.      Untuk menambah pengetahuan dan pengalaman
4.      Dan sebagai salah satu syarat untuk mengikuti Ujian Nasional dan Ujian Akhir Sekolah (UAN/UAS) di SMP Ya BAKII 2 Kesugihan Cilacap Tahun Ajaran 2008/2009


D.    Manfaat Penelitian
Dalam Widya Wisata kali ini kita bisa mengambil beberapa manfaat dari objek wisata yang kita kunjungi antara lain :
1.      Kita dapat mengetahui secara langsung keadaan objek wisata yang kita kunjungi
2.      Mempermudah kita dalam pembuatan karya tulis
3.      Mendapat hasil laporan yang jelas lebih akurat

E.     Metode Penelitian
Dalam menyusun karya tulis ini kami menggunakan beberapa metode untuk menyimpulkan bahan-bahan yang diperlukan antara lain :
1.      Metode Observasi
Yaitu suatu metode pengumpulan data dengan cara mengambil tempat wisata secara langsung.
2.      Metode Literatur (Telaah Pustaka)
Yaitu pengambilan data yang diperlukan dari buku-buku yang ada hubungannya dengan karya tulis.

F.     Sistematika Karya Tulis

HALAMAN JUDUL                        
HALAMAN PENGESAHAN                      
HALAMAN PERSEMBAHAN                   
HALAMAN MOTTO                       
KATA PENGANTAR                      
DAFTAR ISI             
BAB I         PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Masalah                  
B.     Ruang Lingkup Masalah                  
C.     Tujuan Penelitian                 
D.    Manfaat Penelitian               
E.     Metode Penelitian                
F.      Sistematika Karya Tulis                   
BAB II        CERITA RAMAYANA
A.    Intruduksi                
B.     Pasewakan Alengka             
C.     Hutan Dandaka                    
D.    Rama Mengejar Kijang                    
E.     Penculikan Shinta/Shinta Hilang                 
F.      Goa Kiskenda                      
G.    Taman Argosoko                  
H.    Rama Tambak                      
I.       Perang Brubuh                     
J.       Pertempuran Rama dan Shinta                    
BAB III PENUTUP
A.    Kesimpulan              
B.     Saran-saran               
DAFTAR PUSTAKA                       
BIODATA PENULIS           


BAB II
CERITA RAMAYANA

A.    Intruduksi
Negeri Mantili yang dipimpin oleh seorang raja bernama Prabu Janaka mempunyai Putri Cantik Jelita bernama Dewi Shinta. Untuk menentukan calon suami, diadakan suatu sayembara. Akhirnya sayembara tersebut dimenangkan oleh Putra Makhota kerjaaan Ayodya. Yang bernama Raden Wijaya. Prabu Rahwana Raja Alengkadiraja sangat menginginkan memperistri Dewi Widowati. Setelah melihat Dewi Shinta, Rahwana menganggap bahwa Shinta adalah titisan Dewi Widowati selama ini dicari-cari

B.     Pasewakan Alengka
Rahwana di pendapa kerjaan Alengka mengadakan Pasewakan Agung yang dihadiri oleh Kumbakarno, Indrajid, dan patih prahasta, serta rakyat. Mereka menanti titah dari Raja Alengka, namun tiba-tiba datanglah Sarpenaka adik Rahwana Raja. Ia menangis minta pertolongan karena diperdaya oleh satria di hutan danda, dan melaporkan bahwasannya ada wanita cantik bersama satria tersebut. Mendengar laporan itu, Rahwana marah, dipanggilnya Kalamarica untuk ikut bersamanya membunuh serta mencari wanita.

C.    Hutan Dandaka
Rama Wijaya Putra Mahkota Kerajaan Ayodya bersama Shinta istrinya dan disertai Leksmana adiknya, sedang dalam pengembaraan sampai hutan Dandaka. Rahwana melihat Shinta timbul niat untuk memiliki maka dicarilah akal yaitu dengan mengubah seorang pengikutnya yang bernama Marica menjadi seekor kijang kencana untuk menggoda. Melihat keelokan kijang tersebut, Shinta meminta Rama untuk menangkapnya. Rama berusaha mengejar kijang tersebut dan meninggalkan Shinta bersama Leksmana. Shinta sangat cemas dikarenakan Rama belum kembali. Shinta menyuruh Leksmana untuk mencari Rama. Sebelum meninggalkan Shinta, Leksmana melingkarinya dengan lingkaran magis untuk menjaga keselamatan Shinta. Rahwana yang telah mengetahui Shinta telah ditinggalkan seorang diri berusaha menculiknya, akan tetapi maksud tersebut gagal karena lingkaran magis yang dibuat Leksmana. Rahwana mencari akal dengan merubah dirinya menjadi Brahmana tua. Ketika Shinta mendekati untuk memberikan sedekah dan telah keluar dari lingkaran, maka ditariklah Shinta dan dibawa terbang ke Alengka.
D.    Rama Mengejar Kijang
Dalam pengejaran akhirnya kijang dipanah Rama. Ternyata kijang tersebut berubah menjadi raksasa Kalamarica sehingga terjadilah perang dengan Rama. Marica akhirnya terpanah oleh Rama. Leksmana menyusul Rama, mengajak untuk segera menemui Shinta.

E.     Penculikan Shinta / Shinta Hilang
Perjalanan Rahwana membawa Shinta ke Alengka terhambat oleh seekor burung garuda bernama Jatayu. Jatayu ingin menolong shinta yang dikenalinya sebagai putri Prabu Janaka sahabatnya, dalam peperangan tersebut Jatayu dapat dilumpuhkan Rahwana.
Rama dan Leksmana tidak menemui Shinta di tempat semula, maka dicarinya Shinta dalam perjalanan bertemu dengan Jatayu dalam keadaan luka parah. Rama mengira Jatayu yang menculik Shinta. Jatayu akan dibunuh oleh Rama, namun dapat dicegah oleh Leksmana. Setelah Jatayu menceritakan keadaan yang sebenarnya maka Jatayu mati dengan iringan Rama dan Leksmana.
Dalam kesedihannya, datanglah seekor kera putih bernama Hanuman yang diutus pamannya Sugriwa untuk mencari dua orang satria yang dapat mengalahkan Subali.
Sugriwa tidak dapat mengalahkan kelebihan kakaknya yang sangat sakti telah merebut Dewi Tara kekasih Sugriwa. Akhirnya untuk Rama membantu Sugriwa mengalahkan Subali.

F.     Goa Kiskenda
Subali Dewi Tara Anggada putranya sedang bercengkrama dikejutkan dengan tantangan Sugriwa sehingga peperangan tidak dapat dihindari. Berkat bantuan Rama, Sugriwa berhasil mengalahkan Subali, kemudian Sugriwa bertemu kembali dengan Dewi Tara. Karena jasa baik Rama, Hanuman diutus mencari dan menyelidiki Negeri Alengka.

G.    Taman Argosoko
Di dalam kerjaan Alengka, Trijata kemenakan Rahwana Sedang mengibur Shinta. Tiba-tiba Rahwana datang untuk membujuk Shinta agar mau menjadi istrinya. Namun bujuk rayu Rahwana ditolak, sehingga Rahwan bermaksud membunuhnya, tetapi berhasil dicegah. Trijata menyanggupi untuk menjaga Shinta. Di dalam kesedihannya, Shinta dikejutkan oleh tembang yang dibawakan oleh kera putih Hanuman. Setelah kehadiran diketahui Shinta, segera Hanuman menghadap untuk menyampaikan maksud kehadirannya sebagai utusan Rama.
Setelah selesai menghadap Shinta, Hanuman segera ingin mengetahui kekuatan kerajaan Alengka. Maka dirusaklah keindahan taman kerajaan. Akhirnya Hanuman tertangkap oleh Indrajid putra Rahwana, kemudian dibawa menghadap Rahwana. Karena marahnya Hanuman akan dibunuh tetapi dicegah oleh Kumbakarno, ia tidak setuju dengan tindakan kakaknya. Karena dianggap Kumbakarna menentang, maka diusirlah dari kerajaan Alengka. Akhirnya Hanuman dijatuhi hukuman dengan dibakar hidup-hidup, tetapi Hanuman bukannya mati bahkan dengan api tersebut dia membakar kerajaan Alengka, setelah itu ia kembali menghadap Rama.

H.    Rama Tambak
Setelah mengutus Hanuman, Rama Wijaya beserta kera-kera berangkat untuk membendung samudra sebagai jalan menuju Alengka. Selesai membendung datanglah Hanuman, Rama Wijaya merasa gembira dan diutuslah Hanuman, Anggodo, Anila dan Jembawa untuk memimpin prajurit menyerang Alangka.

I.       Perang Brubuh
Bala tentara sedang berjaga-jaga ditepi batas kerajaan. Tiba-tiba diserang prajurit kera, maka terjadilah perang campuh yang sangat ramai.
Dalam peperangan tersebut Indrajid dan Kumbakarno gugur. Bertindak sebagai senapati menghadapi Rama Wijaya. Rahwana gugur kena panah pusaka Rama dan dihimpit hgunugn Sumawan yang dibawa Hanuman

J.      Pertemuan Rama dan Shinta
Setelah Rahwana mati, dengan dihantar Hanuman, Shinta menghadap Rama. Tetapi Rama menolak karena menganggap Shinta telah ternoda selama berada di Alengka. Maka Rama minta bukti kepada Shinta untuk membuktikan kesuciannya, dengan suka rela Shinta bakar diri. Karena kebenarannya, kesucian Shinta dan pertolongan Dewa Api, Shinta selamat dari api. Setelah terbukti kesuciannya, Rama menerima kembali Shinta dengan perasaan haru dan bahagia


BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Berdasarkan apa yang penyusun liat, saya peroleh dari kunjungan ke objek wisata di Daerah Istimewa Yogyakarta sebagaimana yang penyusun simpulkan bahwa objek wisata di Daerah Istimewa Yogyakarta sangat besar artinya sangat penting bagi ilmu pengetahuan dan sangat bermanfaat untuk membekali generasi muda sebagai penerus bangsa, sehingga generasi muda lebih tergugah semangatnya untuk dapat meraih cita-citanya masing-masing.

B.     Saran-saran
1.      Hendaknya di wisata Daerah Istimewa Yogyakarta adanya pemandu wisata sehingga pengunjung dapat memperoleh keterangan tentang objek wisata tersebut secara jelas dan sesuai apa yang pengunjung lihat.
2.      Bagi pemerintah daerah setempat, sebaiknya diadakan perbaikan tentang objek wisata tersebut.
3.      Hendaknya pemeliharaan objek wisata di Daerah Istimewa Yogyakarta dapat dijaga dengan baik.


DAFTAR PUSTAKA

PT. Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko, Unit Taman Wisata Candi Prambanan.

Soekarno, Dr. 1981. “Cerita Ramayana”, Pustaka, Yogyakarta

Duk Sunarto, 1997. “Cerita Ramayana”, Yogyakarta. Jawa Tengah

Drs. Tan Ik Bie, 1984. “Candi-Candi Hindu-Budha” Jakarta




Saturday 20 September 2008

13:40 Posted by ash-shilah No comments

Tarian Zapin merupakan salah satu dari beberapa jenis tarian Melayu yang masih eksis sampai sekarang. Tarian ini diinspirasikan oleh keturunan Arab yang berasal dari Yaman. Menurut sejarah, tarian Zapin pada mulanya merupakan tarian hiburan di kalangan raja-raja di istana setelah dibawa dari Yaman oleh para pedagang-pedagang di awal abad ke-16. Masyarakat Melayu termasuk seniman dan budayawannya memiliki daya kreasi yang tinggi. Hal ini dapat dilihat dari perkembangan kreasi tari Zapin yang identik dengan budaya Melayu maupun dalam hal berpantun. Seniman dan budayawannya mampu membuat seni tradisinya, tidak mandek tapi penuh dinamika yang selalu dapat diterima dalam setiap keadaan. Tarian tradisional ini bersifat edukatif dan sekaligus menghibur, digunakan sebagai media dakwah Islamiyah melalui syair lagu-lagu zapin yang didendangkan.

Musik pengiring tari zapin terdiri dari dua alat utama, yaitu alat musik petik gambus dan tiga buah alat musik tabuh gendang kecil yang disebut marwas. Menurut versi lain tari ini diiringi oleh musik ensemble yang terdiri dari pemain marwas, gendang, suling, biola, akordion, dumbuk, harmonium, dan vokal.

Sebelum tahun 1960, zapin hanya ditarikan oleh penari laki-laki. Namun kini sudah biasa ditarikan oleh penari perempuan bahkan penari campuran laki-laki dengan perempuan. Tari Zapin sangat banyak ragam gerak tarinya, walaupun pada dasarnya gerak dasar zapin-nya sama, ditarikan oleh rakyat di pesisir timur dan barat Sumatera, Semenanjung Malaysia, kepulauan Riau, pesisir Kalimantan dan Brunei Darussalam.

Di nusantara, zapin dikenal dalam 2 jenis, yaitu zapin Arab yang mengalami perubahan secara lamban, dan masih dipertahankan oleh masyarakat turunan Arab. Jenis kedua adalah zapin Melayu yang ditumbuhkan oleh para ahli lokal, dan disesuaikan dengan lingkungan masyarakatnya. Kalau zapin Arab hanya dikenal satu gaya saja, maka zapin Melayu sangat beragam dalam gayanya. Begitu pula sebutan untuk tari tersebut tergantung dari bahasa atau dialek lokal di mana dia tumbuh dan berkembang. Sebutan zapin umumnya dijumpai di Sumatera Utara dan Riau, sedangkan di Jambi, Sumatera Selatan dan Bengkulu menyebutnya dana. Julukan bedana terdapat di Lampung, sedangkan di Jawa umumnya menyebut zafin. Masyarakat Kalimantan cenderung memberi nama jepin, di Sulawesi disebut jippeng, dan di Maluku lebih akrab mengenal dengan nama jepen. Sementara di Nusatenggara dikenal dengan julukan dana-dani.

Sumber :

  • http://www.beritaindonesia.co.id/data/arsip/seni-budaya/
  • http://www.srimahligai.com/SejarahZapin.txt