BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Penyusun mengambil objek Yogyakarta
sebagai bahan karya tulis yang berjudul “Cerita Ramayana” karena objek wisata
tersebut menjadi pengetahuan bagi dunia pendidikan dan melambangkan perjuangan
Bangsa Indonesia .
Pada tanggal 28 Juli 2008 SMP Ya BAKII 2 Kesugihan
mengadakan study tour ke Yogyakarta . Adapun
tujuan diadakannya study tour tersebut ialah untuk melihat secara langsung
Cerita Ramayana dan sebagai salah satu syarat UAN/UAS Tahun Pelajaran
2008/2009.
Dalam jaman modern orang yang menganggap remeh suatu
peristiwa yang sebenarnya sangat berarti dalam sejarah bangsa Indonesia .
Suatu sejarah hendaknya dijadikan suatu pengalaman, dari pengalaman itu kita
dituntut untuk mengatur bangsa Indonesia
lebih maju dan lebih baik dari masa-masa yang terdahulu karena hal ini sesuai
dengan cara generasi sekarang yang lebih maju.
B. Ruang Lingkup Masalah
Dalam menyusun karya tulis ini terdapat serangkaian
susunan atau sistematika penulisan karya tulis adalah sebagai berikut :
1.
Latar belakang Cerita Ramayana
2.
Kesimpulan Cerita Ramayana
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian kami di Yogyakarta
adalah :
1.
Untuk mengenang objek-objek wisata
yang ada di daerah Istimewa Yogyakarta
2.
Bahan-bahan yang diperlukan untuk
membuat karya tulis
3.
Untuk menambah pengetahuan dan
pengalaman
4.
Dan sebagai salah satu syarat
untuk mengikuti Ujian Nasional dan Ujian Akhir Sekolah (UAN/UAS) di SMP Ya
BAKII 2 Kesugihan Cilacap Tahun Ajaran 2008/2009
D. Manfaat Penelitian
Dalam Widya Wisata kali ini kita bisa mengambil
beberapa manfaat dari objek wisata yang kita kunjungi antara lain :
1.
Kita dapat mengetahui secara
langsung keadaan objek wisata yang kita kunjungi
2.
Mempermudah kita dalam pembuatan
karya tulis
3.
Mendapat hasil laporan yang jelas
lebih akurat
E. Metode Penelitian
Dalam menyusun karya tulis ini kami menggunakan
beberapa metode untuk menyimpulkan bahan-bahan yang diperlukan antara lain :
1.
Metode Observasi
Yaitu suatu metode pengumpulan data dengan cara
mengambil tempat wisata secara langsung.
2.
Metode Literatur (Telaah Pustaka)
Yaitu pengambilan data yang diperlukan dari buku-buku
yang ada hubungannya dengan karya tulis.
F. Sistematika Karya Tulis
HALAMAN
JUDUL
HALAMAN
PENGESAHAN
HALAMAN
PERSEMBAHAN
HALAMAN
MOTTO
KATA
PENGANTAR
DAFTAR
ISI
BAB
I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
B.
Ruang Lingkup Masalah
C.
Tujuan Penelitian
D.
Manfaat Penelitian
E.
Metode Penelitian
F.
Sistematika Karya Tulis
BAB
II CERITA RAMAYANA
A.
Intruduksi
B.
Pasewakan Alengka
C.
Hutan Dandaka
D.
Rama Mengejar Kijang
E.
Penculikan Shinta/Shinta Hilang
F.
Goa
Kiskenda
G.
Taman
Argosoko
H.
Rama Tambak
I.
Perang Brubuh
J.
Pertempuran Rama dan Shinta
BAB
III PENUTUP
A.
Kesimpulan
B.
Saran-saran
DAFTAR
PUSTAKA
BIODATA
PENULIS
BAB II
CERITA RAMAYANA
A. Intruduksi
Negeri Mantili yang dipimpin oleh seorang raja bernama
Prabu Janaka mempunyai Putri Cantik Jelita bernama Dewi Shinta. Untuk
menentukan calon suami, diadakan suatu sayembara. Akhirnya sayembara tersebut
dimenangkan oleh Putra Makhota kerjaaan Ayodya. Yang bernama Raden Wijaya.
Prabu Rahwana Raja Alengkadiraja sangat menginginkan memperistri Dewi Widowati.
Setelah melihat Dewi Shinta, Rahwana menganggap bahwa Shinta adalah titisan
Dewi Widowati selama ini dicari-cari
B. Pasewakan Alengka
Rahwana di pendapa kerjaan Alengka mengadakan Pasewakan
Agung yang dihadiri oleh Kumbakarno, Indrajid, dan patih prahasta, serta
rakyat. Mereka menanti titah dari Raja Alengka, namun tiba-tiba datanglah
Sarpenaka adik Rahwana Raja. Ia menangis minta pertolongan karena diperdaya
oleh satria di hutan danda, dan melaporkan bahwasannya ada wanita cantik
bersama satria tersebut. Mendengar laporan itu, Rahwana marah, dipanggilnya Kalamarica
untuk ikut bersamanya membunuh serta mencari wanita.
C. Hutan Dandaka
Rama Wijaya Putra Mahkota Kerajaan Ayodya bersama
Shinta istrinya dan disertai Leksmana adiknya, sedang dalam pengembaraan sampai
hutan Dandaka. Rahwana melihat Shinta timbul niat untuk memiliki maka dicarilah
akal yaitu dengan mengubah seorang pengikutnya yang bernama Marica menjadi
seekor kijang kencana untuk menggoda. Melihat keelokan kijang tersebut, Shinta
meminta Rama untuk menangkapnya. Rama berusaha mengejar kijang tersebut dan
meninggalkan Shinta bersama Leksmana. Shinta sangat cemas dikarenakan Rama
belum kembali. Shinta menyuruh Leksmana untuk mencari Rama. Sebelum
meninggalkan Shinta, Leksmana melingkarinya dengan lingkaran magis untuk
menjaga keselamatan Shinta. Rahwana yang telah mengetahui Shinta telah
ditinggalkan seorang diri berusaha menculiknya, akan tetapi maksud tersebut
gagal karena lingkaran magis yang dibuat Leksmana. Rahwana mencari akal dengan
merubah dirinya menjadi Brahmana tua. Ketika Shinta mendekati untuk memberikan
sedekah dan telah keluar dari lingkaran, maka ditariklah Shinta dan dibawa terbang
ke Alengka.
D. Rama Mengejar Kijang
Dalam pengejaran akhirnya kijang dipanah Rama.
Ternyata kijang tersebut berubah menjadi raksasa Kalamarica sehingga terjadilah
perang dengan Rama. Marica akhirnya terpanah oleh Rama. Leksmana menyusul Rama,
mengajak untuk segera menemui Shinta.
E. Penculikan Shinta /
Shinta Hilang
Perjalanan Rahwana membawa Shinta ke
Alengka terhambat oleh seekor burung garuda bernama Jatayu. Jatayu ingin
menolong shinta yang dikenalinya sebagai putri Prabu Janaka sahabatnya, dalam
peperangan tersebut Jatayu dapat dilumpuhkan Rahwana.
Rama dan Leksmana tidak menemui
Shinta di tempat semula, maka dicarinya Shinta dalam perjalanan bertemu dengan
Jatayu dalam keadaan luka parah. Rama mengira Jatayu yang menculik Shinta.
Jatayu akan dibunuh oleh Rama, namun dapat dicegah oleh Leksmana. Setelah
Jatayu menceritakan keadaan yang sebenarnya maka Jatayu mati dengan iringan
Rama dan Leksmana.
Dalam kesedihannya, datanglah seekor
kera putih bernama Hanuman yang diutus pamannya Sugriwa untuk mencari dua orang
satria yang dapat mengalahkan Subali.
Sugriwa tidak dapat mengalahkan kelebihan kakaknya
yang sangat sakti telah merebut Dewi Tara
kekasih Sugriwa. Akhirnya untuk Rama membantu Sugriwa mengalahkan Subali.
F. Goa Kiskenda
Subali Dewi Tara Anggada putranya sedang bercengkrama
dikejutkan dengan tantangan Sugriwa sehingga peperangan tidak dapat dihindari.
Berkat bantuan Rama, Sugriwa berhasil mengalahkan Subali, kemudian Sugriwa
bertemu kembali dengan Dewi Tara. Karena jasa baik Rama, Hanuman diutus mencari
dan menyelidiki Negeri Alengka.
G. Taman Argosoko
Di dalam kerjaan Alengka, Trijata
kemenakan Rahwana Sedang mengibur Shinta. Tiba-tiba Rahwana datang untuk
membujuk Shinta agar mau menjadi istrinya. Namun bujuk rayu Rahwana ditolak,
sehingga Rahwan bermaksud membunuhnya, tetapi berhasil dicegah. Trijata
menyanggupi untuk menjaga Shinta. Di dalam kesedihannya, Shinta dikejutkan oleh
tembang yang dibawakan oleh kera putih Hanuman. Setelah kehadiran diketahui
Shinta, segera Hanuman menghadap untuk menyampaikan maksud kehadirannya sebagai
utusan Rama.
Setelah selesai menghadap Shinta,
Hanuman segera ingin mengetahui kekuatan kerajaan Alengka. Maka dirusaklah
keindahan taman kerajaan. Akhirnya Hanuman tertangkap oleh Indrajid putra
Rahwana, kemudian dibawa menghadap Rahwana. Karena marahnya Hanuman akan
dibunuh tetapi dicegah oleh Kumbakarno, ia tidak setuju dengan tindakan
kakaknya. Karena dianggap Kumbakarna menentang, maka diusirlah dari kerajaan
Alengka. Akhirnya Hanuman dijatuhi hukuman dengan dibakar hidup-hidup, tetapi
Hanuman bukannya mati bahkan dengan api tersebut dia membakar kerajaan Alengka,
setelah itu ia kembali menghadap Rama.
H. Rama Tambak
Setelah mengutus Hanuman, Rama Wijaya beserta
kera-kera berangkat untuk membendung samudra sebagai jalan menuju Alengka.
Selesai membendung datanglah Hanuman, Rama Wijaya merasa gembira dan diutuslah
Hanuman, Anggodo, Anila dan Jembawa untuk memimpin prajurit menyerang Alangka.
I. Perang Brubuh
Bala tentara sedang berjaga-jaga ditepi batas kerajaan.
Tiba-tiba diserang prajurit kera, maka terjadilah perang campuh yang sangat
ramai.
Dalam peperangan tersebut Indrajid dan Kumbakarno
gugur. Bertindak sebagai senapati menghadapi Rama Wijaya. Rahwana gugur kena
panah pusaka Rama dan dihimpit hgunugn Sumawan yang dibawa Hanuman
J. Pertemuan Rama dan Shinta
Setelah Rahwana mati, dengan dihantar Hanuman, Shinta
menghadap Rama. Tetapi Rama menolak karena menganggap Shinta telah ternoda
selama berada di Alengka. Maka Rama minta bukti kepada Shinta untuk membuktikan
kesuciannya, dengan suka rela Shinta bakar diri. Karena kebenarannya, kesucian
Shinta dan pertolongan Dewa Api, Shinta selamat dari api. Setelah terbukti
kesuciannya, Rama menerima kembali Shinta dengan perasaan haru dan bahagia
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan apa yang penyusun liat, saya peroleh dari
kunjungan ke objek wisata di Daerah Istimewa Yogyakarta sebagaimana yang
penyusun simpulkan bahwa objek wisata di Daerah Istimewa Yogyakarta sangat
besar artinya sangat penting bagi ilmu pengetahuan dan sangat bermanfaat untuk
membekali generasi muda sebagai penerus bangsa, sehingga generasi muda lebih
tergugah semangatnya untuk dapat meraih cita-citanya masing-masing.
B. Saran-saran
1.
Hendaknya di wisata Daerah
Istimewa Yogyakarta adanya pemandu wisata sehingga pengunjung dapat memperoleh
keterangan tentang objek wisata tersebut secara jelas dan sesuai apa yang
pengunjung lihat.
2.
Bagi pemerintah daerah setempat,
sebaiknya diadakan perbaikan tentang objek wisata tersebut.
3.
Hendaknya pemeliharaan objek wisata
di Daerah Istimewa Yogyakarta dapat dijaga dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA
PT. Taman Wisata Candi Borobudur,
Prambanan dan Ratu Boko, Unit Taman Wisata Candi Prambanan.
Soekarno, Dr. 1981. “Cerita
Ramayana”, Pustaka, Yogyakarta
Duk Sunarto, 1997. “Cerita
Ramayana”, Yogyakarta . Jawa Tengah
Drs. Tan Ik Bie, 1984.
“Candi-Candi Hindu-Budha” Jakarta
0 comments:
Post a Comment