Turotial - Tips & Trick - Musik

Tuesday 18 July 2017

Karya Tulis Cerita Ramayana

13:28 Posted by Semangat Belajar No comments
BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
Penyusun mengambil objek Yogyakarta sebagai bahan karya tulis yang berjudul “Cerita Ramayana” karena objek wisata tersebut menjadi pengetahuan bagi dunia pendidikan dan melambangkan perjuangan Bangsa Indonesia.
Pada tanggal 28 Juli 2008 SMP Ya BAKII 2 Kesugihan mengadakan study tour ke Yogyakarta. Adapun tujuan diadakannya study tour tersebut ialah untuk melihat secara langsung Cerita Ramayana dan sebagai salah satu syarat UAN/UAS Tahun Pelajaran 2008/2009.
Dalam jaman modern orang yang menganggap remeh suatu peristiwa yang sebenarnya sangat berarti dalam sejarah bangsa Indonesia. Suatu sejarah hendaknya dijadikan suatu pengalaman, dari pengalaman itu kita dituntut untuk mengatur bangsa Indonesia lebih maju dan lebih baik dari masa-masa yang terdahulu karena hal ini sesuai dengan cara generasi sekarang yang lebih maju.

B.     Ruang Lingkup Masalah
Dalam menyusun karya tulis ini terdapat serangkaian susunan atau sistematika penulisan karya tulis adalah sebagai berikut :
1.      Latar belakang Cerita Ramayana
2.      Kesimpulan Cerita Ramayana

C.    Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian kami di Yogyakarta adalah :
1.      Untuk mengenang objek-objek wisata yang ada di daerah Istimewa Yogyakarta
2.      Bahan-bahan yang diperlukan untuk membuat karya tulis
3.      Untuk menambah pengetahuan dan pengalaman
4.      Dan sebagai salah satu syarat untuk mengikuti Ujian Nasional dan Ujian Akhir Sekolah (UAN/UAS) di SMP Ya BAKII 2 Kesugihan Cilacap Tahun Ajaran 2008/2009


D.    Manfaat Penelitian
Dalam Widya Wisata kali ini kita bisa mengambil beberapa manfaat dari objek wisata yang kita kunjungi antara lain :
1.      Kita dapat mengetahui secara langsung keadaan objek wisata yang kita kunjungi
2.      Mempermudah kita dalam pembuatan karya tulis
3.      Mendapat hasil laporan yang jelas lebih akurat

E.     Metode Penelitian
Dalam menyusun karya tulis ini kami menggunakan beberapa metode untuk menyimpulkan bahan-bahan yang diperlukan antara lain :
1.      Metode Observasi
Yaitu suatu metode pengumpulan data dengan cara mengambil tempat wisata secara langsung.
2.      Metode Literatur (Telaah Pustaka)
Yaitu pengambilan data yang diperlukan dari buku-buku yang ada hubungannya dengan karya tulis.

F.     Sistematika Karya Tulis

HALAMAN JUDUL                        
HALAMAN PENGESAHAN                      
HALAMAN PERSEMBAHAN                   
HALAMAN MOTTO                       
KATA PENGANTAR                      
DAFTAR ISI             
BAB I         PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Masalah                  
B.     Ruang Lingkup Masalah                  
C.     Tujuan Penelitian                 
D.    Manfaat Penelitian               
E.     Metode Penelitian                
F.      Sistematika Karya Tulis                   
BAB II        CERITA RAMAYANA
A.    Intruduksi                
B.     Pasewakan Alengka             
C.     Hutan Dandaka                    
D.    Rama Mengejar Kijang                    
E.     Penculikan Shinta/Shinta Hilang                 
F.      Goa Kiskenda                      
G.    Taman Argosoko                  
H.    Rama Tambak                      
I.       Perang Brubuh                     
J.       Pertempuran Rama dan Shinta                    
BAB III PENUTUP
A.    Kesimpulan              
B.     Saran-saran               
DAFTAR PUSTAKA                       
BIODATA PENULIS           


BAB II
CERITA RAMAYANA

A.    Intruduksi
Negeri Mantili yang dipimpin oleh seorang raja bernama Prabu Janaka mempunyai Putri Cantik Jelita bernama Dewi Shinta. Untuk menentukan calon suami, diadakan suatu sayembara. Akhirnya sayembara tersebut dimenangkan oleh Putra Makhota kerjaaan Ayodya. Yang bernama Raden Wijaya. Prabu Rahwana Raja Alengkadiraja sangat menginginkan memperistri Dewi Widowati. Setelah melihat Dewi Shinta, Rahwana menganggap bahwa Shinta adalah titisan Dewi Widowati selama ini dicari-cari

B.     Pasewakan Alengka
Rahwana di pendapa kerjaan Alengka mengadakan Pasewakan Agung yang dihadiri oleh Kumbakarno, Indrajid, dan patih prahasta, serta rakyat. Mereka menanti titah dari Raja Alengka, namun tiba-tiba datanglah Sarpenaka adik Rahwana Raja. Ia menangis minta pertolongan karena diperdaya oleh satria di hutan danda, dan melaporkan bahwasannya ada wanita cantik bersama satria tersebut. Mendengar laporan itu, Rahwana marah, dipanggilnya Kalamarica untuk ikut bersamanya membunuh serta mencari wanita.

C.    Hutan Dandaka
Rama Wijaya Putra Mahkota Kerajaan Ayodya bersama Shinta istrinya dan disertai Leksmana adiknya, sedang dalam pengembaraan sampai hutan Dandaka. Rahwana melihat Shinta timbul niat untuk memiliki maka dicarilah akal yaitu dengan mengubah seorang pengikutnya yang bernama Marica menjadi seekor kijang kencana untuk menggoda. Melihat keelokan kijang tersebut, Shinta meminta Rama untuk menangkapnya. Rama berusaha mengejar kijang tersebut dan meninggalkan Shinta bersama Leksmana. Shinta sangat cemas dikarenakan Rama belum kembali. Shinta menyuruh Leksmana untuk mencari Rama. Sebelum meninggalkan Shinta, Leksmana melingkarinya dengan lingkaran magis untuk menjaga keselamatan Shinta. Rahwana yang telah mengetahui Shinta telah ditinggalkan seorang diri berusaha menculiknya, akan tetapi maksud tersebut gagal karena lingkaran magis yang dibuat Leksmana. Rahwana mencari akal dengan merubah dirinya menjadi Brahmana tua. Ketika Shinta mendekati untuk memberikan sedekah dan telah keluar dari lingkaran, maka ditariklah Shinta dan dibawa terbang ke Alengka.
D.    Rama Mengejar Kijang
Dalam pengejaran akhirnya kijang dipanah Rama. Ternyata kijang tersebut berubah menjadi raksasa Kalamarica sehingga terjadilah perang dengan Rama. Marica akhirnya terpanah oleh Rama. Leksmana menyusul Rama, mengajak untuk segera menemui Shinta.

E.     Penculikan Shinta / Shinta Hilang
Perjalanan Rahwana membawa Shinta ke Alengka terhambat oleh seekor burung garuda bernama Jatayu. Jatayu ingin menolong shinta yang dikenalinya sebagai putri Prabu Janaka sahabatnya, dalam peperangan tersebut Jatayu dapat dilumpuhkan Rahwana.
Rama dan Leksmana tidak menemui Shinta di tempat semula, maka dicarinya Shinta dalam perjalanan bertemu dengan Jatayu dalam keadaan luka parah. Rama mengira Jatayu yang menculik Shinta. Jatayu akan dibunuh oleh Rama, namun dapat dicegah oleh Leksmana. Setelah Jatayu menceritakan keadaan yang sebenarnya maka Jatayu mati dengan iringan Rama dan Leksmana.
Dalam kesedihannya, datanglah seekor kera putih bernama Hanuman yang diutus pamannya Sugriwa untuk mencari dua orang satria yang dapat mengalahkan Subali.
Sugriwa tidak dapat mengalahkan kelebihan kakaknya yang sangat sakti telah merebut Dewi Tara kekasih Sugriwa. Akhirnya untuk Rama membantu Sugriwa mengalahkan Subali.

F.     Goa Kiskenda
Subali Dewi Tara Anggada putranya sedang bercengkrama dikejutkan dengan tantangan Sugriwa sehingga peperangan tidak dapat dihindari. Berkat bantuan Rama, Sugriwa berhasil mengalahkan Subali, kemudian Sugriwa bertemu kembali dengan Dewi Tara. Karena jasa baik Rama, Hanuman diutus mencari dan menyelidiki Negeri Alengka.

G.    Taman Argosoko
Di dalam kerjaan Alengka, Trijata kemenakan Rahwana Sedang mengibur Shinta. Tiba-tiba Rahwana datang untuk membujuk Shinta agar mau menjadi istrinya. Namun bujuk rayu Rahwana ditolak, sehingga Rahwan bermaksud membunuhnya, tetapi berhasil dicegah. Trijata menyanggupi untuk menjaga Shinta. Di dalam kesedihannya, Shinta dikejutkan oleh tembang yang dibawakan oleh kera putih Hanuman. Setelah kehadiran diketahui Shinta, segera Hanuman menghadap untuk menyampaikan maksud kehadirannya sebagai utusan Rama.
Setelah selesai menghadap Shinta, Hanuman segera ingin mengetahui kekuatan kerajaan Alengka. Maka dirusaklah keindahan taman kerajaan. Akhirnya Hanuman tertangkap oleh Indrajid putra Rahwana, kemudian dibawa menghadap Rahwana. Karena marahnya Hanuman akan dibunuh tetapi dicegah oleh Kumbakarno, ia tidak setuju dengan tindakan kakaknya. Karena dianggap Kumbakarna menentang, maka diusirlah dari kerajaan Alengka. Akhirnya Hanuman dijatuhi hukuman dengan dibakar hidup-hidup, tetapi Hanuman bukannya mati bahkan dengan api tersebut dia membakar kerajaan Alengka, setelah itu ia kembali menghadap Rama.

H.    Rama Tambak
Setelah mengutus Hanuman, Rama Wijaya beserta kera-kera berangkat untuk membendung samudra sebagai jalan menuju Alengka. Selesai membendung datanglah Hanuman, Rama Wijaya merasa gembira dan diutuslah Hanuman, Anggodo, Anila dan Jembawa untuk memimpin prajurit menyerang Alangka.

I.       Perang Brubuh
Bala tentara sedang berjaga-jaga ditepi batas kerajaan. Tiba-tiba diserang prajurit kera, maka terjadilah perang campuh yang sangat ramai.
Dalam peperangan tersebut Indrajid dan Kumbakarno gugur. Bertindak sebagai senapati menghadapi Rama Wijaya. Rahwana gugur kena panah pusaka Rama dan dihimpit hgunugn Sumawan yang dibawa Hanuman

J.      Pertemuan Rama dan Shinta
Setelah Rahwana mati, dengan dihantar Hanuman, Shinta menghadap Rama. Tetapi Rama menolak karena menganggap Shinta telah ternoda selama berada di Alengka. Maka Rama minta bukti kepada Shinta untuk membuktikan kesuciannya, dengan suka rela Shinta bakar diri. Karena kebenarannya, kesucian Shinta dan pertolongan Dewa Api, Shinta selamat dari api. Setelah terbukti kesuciannya, Rama menerima kembali Shinta dengan perasaan haru dan bahagia


BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Berdasarkan apa yang penyusun liat, saya peroleh dari kunjungan ke objek wisata di Daerah Istimewa Yogyakarta sebagaimana yang penyusun simpulkan bahwa objek wisata di Daerah Istimewa Yogyakarta sangat besar artinya sangat penting bagi ilmu pengetahuan dan sangat bermanfaat untuk membekali generasi muda sebagai penerus bangsa, sehingga generasi muda lebih tergugah semangatnya untuk dapat meraih cita-citanya masing-masing.

B.     Saran-saran
1.      Hendaknya di wisata Daerah Istimewa Yogyakarta adanya pemandu wisata sehingga pengunjung dapat memperoleh keterangan tentang objek wisata tersebut secara jelas dan sesuai apa yang pengunjung lihat.
2.      Bagi pemerintah daerah setempat, sebaiknya diadakan perbaikan tentang objek wisata tersebut.
3.      Hendaknya pemeliharaan objek wisata di Daerah Istimewa Yogyakarta dapat dijaga dengan baik.


DAFTAR PUSTAKA

PT. Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko, Unit Taman Wisata Candi Prambanan.

Soekarno, Dr. 1981. “Cerita Ramayana”, Pustaka, Yogyakarta

Duk Sunarto, 1997. “Cerita Ramayana”, Yogyakarta. Jawa Tengah

Drs. Tan Ik Bie, 1984. “Candi-Candi Hindu-Budha” Jakarta




0 comments: